Thursday, November 15, 2012

cara menghindari cacat mata

Rabun jauh atau dalam ilmu fisika dan biologi disebut Myopia yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya “Pandangan dekat”(nearsightedness) yang diakibatkan karena kerusakan mata akibat objek jatuh di depan retina sehingga jarak pandang terlampau jauh.
Para penderita mata rabun jauh (myopia) tidak dapat melihat objek atau benda jarak jauh, namun akan terlihat jelas apabila objek atau benda itu berada dalam jarak dekat. Sering kali para penderita rabun jauh merasakan pusing pada kepala jika terlalu memaksa melihat benda yang jauh dari kemampuan jarak pandangnya
Penderita myopia atau rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan lensa ( corrective lenses ) seperti lensa kontak (contact lenses), dengan operasi refraktif seperti LASIK atau yang banyak digunakan oleh penderita rabun jauh adalah kacamata dengan kontak lensa negatif atau minus.
Bentuk mata rabun jauh ( Myopia) saat menerima cahaya pada retina
Myopia atau rabun jauh terbagi menjadi 3 fase, yakni :
a. Myopia Rendah dengan dioptre mendekati 0 – -3.00
Cara membaca dioptre diatas adalah apabila anda termasuk pengguna atau penderita rabun jauh/myopia dengan minus 0 s/d – 3.00 ( minus 0 sampai dengan minus 3 ) dapat dikatakan anda adalah penderita myopia rendah. Kemungkinan untuk mengurangi minus tersebut masih sangat mungkin.
b. Myopia Sedang dengan dioptre -3.00 – -6.00
Cara membaca dioptre diatas sama dengan membaca dioptre (a). Jika anda mengenakan kacamata minus dengan kadar minus antara -3.00 – -6.00 (minus 3.00 sampai dengan minus 6.00) dikategorikan penderita myopia tingkat sedang, namun penderita myopia tingkat sedang juga cukup rentan, hal ini dikarenakan kebanyakan orang yang memiliki minus myopia sedang tidak dapat melepaskan kacamata dalam beberapa waktu
c. Myopia Tinggi dengan Dioptre -6 hingga ke bawah (-10)
Penderita myopia tingkat tinggi memang cukup berbahaya dan dikatakan kerusakan pada bagian retina, kornea serta pupil tidak dapat bekerja optimal, bahkan cenderung mata tidak mampu menangkap cahaya dan membiaskan cahaya pantul dalam keadaan tanpa mengenakan kacamata. Hal ini hampir sama dengan penderita mata katarak sebelah.
Di Indonesia sendiri sudah cukup banyak penderita myopia atau rabun jauh, hal ini dikarenakan kebiasaan buruk yang sering kali dilakukan, ada pula karena faktor keturunan. Diperkirakan penderita myopia atau rabun jauh antara 800 juta-2,3 milyar orang. Di negara-negara seperti Cina, India dan Malaysia 41 % penduduk negara tersebut dari orang dewasa menderita myopia dengan minus 1 (-1.00).
Para peneliti dari Australia menyimpulkan bahwa pancaran sinar matahari bermanfaat untuk membatasi bola mata yang dapat menyebabkan myopia atau rabun jauh. Jika dilakukan suatu perbandingan antara penduduk Australia dan Singapura, akan ditemui kesimpulan seperti : rata-rata anak-anak dan remaja di Singapura hanya menghabiskan waktu di luar rumah untuk sekedar bermain hanya menghabiskan waktu 30 menit per hari, akan tetapi 90% remaja dan anak-anak di Singapura mengenakan kacamata permanen maupun sementara, berbeda dengan anak-anak dan remaja di Australia. Para remaja dan anak – anak di Australia lebih banyak  menghabiskan waktu bermain di luar rumah sekitar 2-3 jam per hari dan tentunya hal ini yang mendorong remaja dan anak-anak di Australia, lebih sedikit yang menderita myopia atau rabun jauh cenderung  sekitar 20 % dari total penduduk Australia. Oleh karenanya para bayi atau balita usia 0-3 bulan sering kali dijemur pada pagi hari akan sel-sel dan syaraf tubuh seluruhnya  agar berkembang baik dan memberi rangsang terhadap jaringan otot, otak dan mata.
Cara mengatasi mata rabun jauh atau Myopia adalah :
1. Membaca jangan terlalu dekat (minimal sepanjang siku anda)
Cobalah untuk tidak membaca dengan jarak terlalu dekat dengan objek atau benda, berilah jarak pada mata dan objek (benda) minimal sepanjang siku anda atau lebih. Bagi anda yang sudah menggunakan alat bantu kacamata cobalah untuk tidak terlalu dekat jarak pandang dari kacamata anda dengan objek benda.
2. Membacalah di ruangan yang cukup terang
Usahakan membaca pada ruangan yang cukup mendapatkan cahaya penerangan agar mata tidak terlalu tegang atau kaku.
3. Jangan membaca sambil tiduran
Membaca sambil tiduran merupakan salah satu penyebab utama mata menjadi rabun. Hal dikarenakan retina dan kornea menangkap cahaya terbalik ketika mata dalam posisi keatas, sehingga pantulan cahaya jatuh di belakang retina dan membuat mata terasa lebih perih
4. Hindari menonton TV/main play station terlalu dekat secara terus menerus
Jika anda sudah mengenakan kacamata, cobalah untuk tidak terlalu larut dan dekat dengan monitor televisi anda baik saat menonton televisi maupun saat bermain play station. Bila perlu lepaskan terlebih dahulu kacamata anda sekiranya anda masih mampu melihat objek dalam beberapa jarak pandang mata.
5. Hindari memakai komputer dengan monitor terlampau dekat. Sekali-sekali pandanglah ke tempat yang jauh.
Cahaya atau pantulan cahaya pada monitor juga dapat membuat mata anda terasa cepat lelah, kepala pusing, mata seperti orang mengantuk. Bila perlu gunakan kaca pelapis untuk monitor komputer anda agar pantulan cahaya tersebut tidak cepat merusak mata anda.
6. Bermainlah di luar rumah selama 2-3 jam setiap hari dan lihat obyek yang jauh
Cobalah untuk bermain di luar rumah selama kurang lebih 2-3 jam per hari dan cobalah melatih mata anda untuk melihat objek jarak jauh. Guna melatih otot-otot mata anda merefleksikan dari urat-urat mata.
7. Berolahragalah agar otot-otot mata anda menjadi kuat
Olahraga tidak hanya untuk kesehatan tubuh semata, namun adapula olahraga untuk melenturkan dan merefleksikan mata anda dari rutinitas anda sehari-hari.
8. Makanlah makanan yang bermanfaat bagi mata anda seperti vitamin A, Beta Karotin, dan sebagainya.
Makanan juga dapat mempengaruhi kesehatan mata. Mata juga membutuhkan nutrisi penting agar mata senantiasa sehat dan segar. Mata sangat membutuhkan vitamin A meski dengan dosis yang cukup tinggi.

No comments:

Post a Comment